Halaman

Senin, 29 Juli 2013

Ramadhan, let's give our best shot

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini" iya kan? Pasti selalu ada hikmah yang bisa diambil dari jam pelajaran di ruang kelas universitas kehidupan ini. Seperti kejadian kemarin sore, saat membuka twitter, saya membaca tweet seorang teman (@fifi_pramudika) yang mengisahkan her best ramadhan. She wrote that her best ramadhan was in 2010. Ia bener-bener nerapin fastabiqulkhairot bersama temen-temen se pondok KKN. Balapan ngaji, dan tarweh ga pernah absen. 

Di tweet berikutnya ia melanjutkan cerita dengan langsung melompat pada dampak yang ia rasakan setelah  gave her best shoot in ramadhan in 2010. She said, "suprisingly, by doing so, nasib gw berubah di tahun 2011. My dreams become true, daftar 3 beasiswa ke luar negri, 3-3nya keterima.". Lalu tweet terakhirnya ia menyimpulkan dengan kalimat "Lesson learn : if you wanna change your life and make your dream come true, improve your ramadhan. Great luck comes with the great prayings."

Masih terngiang-ngiang tweet sore itu, malamnya saya lanjut mengobrol dengan teman lainnya. Tema yang dibahas masih sama, yakni "kapan sih best ramadhan mu?". Lalu teman saya (@na_zahry) juga mengisahkan cerita yang hampir mirip dengan kisah @fifi_pramudika. Agak lupa dengan tahunnya, mba @na_zahry  mengisahkan bahwa kakaknya pernah mengalami hal yang sama. Kakak mba rina, pernah mengalami kemudahan berturut-turut dalam satu tahun, yakni menikah (red : kalo saya tidak salah ingat), mendapat tawaran kerja di tempat bergensi, plus mendapat beasiswa S 2 di amerika. Kemudahan-kemudahan semua itu, ia rasakan persis satu tahun setelah memaksimalkan bulan ramadhan sebelumnya. 

Well, Allah works with His own way dan saya bukan orang yang berkompeten untuk berspekulasi mengenai amalan-amalan apa yang mampu menghasilkan kemudahan-kemudahan dalam hidup ini. At least, kita bisa memetik pelajaran dari dua pengalaman pribadi diatas. Dan sungguh, ada sedikit penyesalan dalam diri saat mendengar kisah-kisah mereka. Menyesal, kenapa baru mendapat cerita ini disaat bulan ramadhan sudah berjalan lebih dari setengah. :(. hiks! but better late than never, kan?. Masih ada beberapa hari lagi. dan semogaaaaa masih bertemu ramadhan tahun depan (aamiin). So, let's make the best of it!


Narastri Utami

2 komentar:

  1. sukses tidaknya saat ramadhan akan terlihat setelah bulan ramadhan....., semakin baik akhlak seseorang maka semakin baik iman nya....., "inna maa bu'its tu li utammima makaarimal akhlaq (sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia)"...., kesuksesan yang sejati adalah saat akhlaq seseorang menjadi lebih baik (buah iman: belajar dengan akhlaq, berbisnis dengan akhlaq, bekerja dengan akhlaq)....,adapun kesuksesan yang lain hanyalah bonus yang Allah kasih...., wallahu'alam... ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaah, subhanallah.. brarti kudu sering2 nanya ke diri sendiri. "apa kabar iman? semoga terus meningkat pasca ramadhan ini". dan kudu sering2 becermin. "apa kabar akhlak? semoga terus memperbaiki diri".

      thx mas fanny telah mengingatkan...

      Hapus