Sore itu, ibu saya naik sebuah becak dari kantor menuju rumah. Sebenarnya perjalanan dari kantor menuju rumahku ini memiliki jarak yang lumayan jauh (jika naik becak). Walau begitu, ibuku tetap memilih naik becak ketimbang menelpon anaknya dan minta dijemput *malah curhat*. Sort of strory, setelah tawar menawar harga ongkos becaknya, ibuku menaiki becak tersebut.
Gowes demi gowesan dijalani oleh bapak becak. Tiba-tiba setelah mencapai setengah perjalanan, sang bapak becak berhenti dan mengatakan sesuatu kepada ibu saya. Ia berkata dalam bahasa jawa halus yang kurang lebih artinya adalah :