Halaman

Minggu, 16 Juni 2013

Dewasa itu.......

Coba sebutkan ada berapa aspek dalam diri kita yang perlu diperhatikan dan dikembangkan? Aspek fisik, kognitif, emosi, sosial, spiritual, dan mungkin masih ada lagi (?). Sedari bayi, orang tua kita senantiasa mengamati dan mengukur perkembangan segala aspek yang terjadi dalam diri kita. Kita akan dianggap sebagai anak pintar dan sehat apabila menunjukkan perkembangan di setiap aspek. Sebagai contoh, kita sering di bawa ke posyandu untuk diamati perkembangan fisiknya. Orang tua kita juga selalu menantikan bertambahnya kemampuan kognitif kita seperti mampu bicara pertama kali, mampu membaca, mampu mengenal angka, dll. Setelah itu kita juga dilatih perkembangan sosial dengan cara dilatih untuk bersalaman pada orang lain, dan didorong untuk berinteraksi dengan teman sebaya.

Dalam dunia psikologi, ada banyak alat tes yang ditujukan untuk mengukur aspek-aspek kepribadian pada diri seseorang. Hasil dari pengukuran tersebut akan dilihat apakah perkembangan yang kita alami sesuai dengan perkembangan orang lain pada umumnya. Apakah perkembangan kita tergolong lambat, sedang atau lebih baik dari orang lain.

Setelah menginjak usia remaja dan dewasa, kita sering lupa untuk tetap memperhatikan perkembangan setiap aspek yang kita miliki. Kadang beberapa orang hanya fokus mengembangkan satu aspek dari dirinya saja. Mereka lupa bahwa sebenarnya seiring dengan bertambahnya usia, selayaknya semua aspek itu juga berkembang. Sebagai contoh, --dan ini sering banget digunakan sebagai contoh -- adalah anak-anak pelajar atau kuliahan yang study oriented. Mereka terlalu fokus untuk mengembangkan aspek kognitif saja. Sibuk mengumpulkan nilai untuk menghiasi ijazah. Seolah lupa kalau nanti saat mencari kerja, yang dinilai adalah semua aspek.

Saya memiliki pengalaman dalam membantu rekrutmen kerja. Sepengalaman saya, user (perusahaan tertentu) selalu menetapkan standar minimun karyawan diberbagai aspek kepribadiannya. Dalam aspek kognitif, perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki daya tangkap yang cepat, kemampuan analisis yang baik. Dalam aspek sosial, karyawan yang cepat menyesuaikan diri, mudah bekerja sama dan memiliki kemampuan mensupervisi akan lebih diutamakan. Dalam aspek emosi, perusahaan mencari karyawan yang memiliki stabilitas emosi yang baik alias tidak labil. Dan berbagai macam aspek lainnya.


see? lihatkan bahwa kita itu selalu dituntut untuk mengembangkan semua aspek yang ada dalam diri kita.  Menurutku yang namanya dewasa itu adalah berkembangnya semua aspek dalam diri sesuai dengan umurnya #imho. Jika ingin mengukur dan mengenali diri, tidak harus memakai alat tes psikologi kok. Cara paling gampang untuk mengukurnya adalah lihat dan bandingkan diri kita pada kemampuan rata-rata orang pada kategori umur yang sama. Jika kita memiliki kemampuan yang sama berarti kita tergolong rata-rata. Dan cara paling mudah untuk meningkatkan kedewasaan kita adalah sering-sering bergaul dengan orang-orang yang lebih matang atau lebih tua dari kita. Karena dengan demikian, kita seolah akan "ditarik" untuk mempunyai kemampuan yang sama dengan umur mereka.




------****-------
Narastri Utami


 foto diambil dari
sini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar