Halaman

Rabu, 31 Juli 2013

It's The Climb --> Enjoy the Process

"Kepuasan itu terletak pada usaha, bukan hasil. Berusaha keras adalah kemenangan besar." -- Mahatma Gandhi.

Pernahkah kalian merasa sudah berjuang habis-habisan, mengerahkan seluruh tenaga, waktu, pikiran, untuk mencapai sesuatu, namun tetap tidak berhasil? Pernahkah kalian merasa sampai sudah kehabisan akal karena tetap terus menerus gagal mendapatkan yang diingiinkan? Sementara orang lain memandang kita belum melakukan apa pun, karena kita tidak bisa menunjukkan bukti keberhasilan. Hmm Saya pernah. Rasanya waktu itu hampir frustasi. Sampai-sampai ritual berdoa menjadi semacam desakan ke Allah : "Ya Allah, harus bagaimana lagi sih agar Engkau kasihan kepadaku? Apa lagi yang harus kulakukan agar bisa berhasil? Berapa lama lagi sih ya Allah supaya Engkau mau memberi titik terang?"

Masih sedang berusaha untuk "Memaknai arti kata jodoh"

Terkait dengan beberapa tulisan sebelumnya yakni "memaknai arti kata jodoh", maka saya putuskan untuk membaca buku ini. Buku "menikah untuk bahagia" karangan Indra Noveldy dan Nunik Hermawati. 

Pertama kali saat scanning dan skimming buku, saya langsung menemukan quote yang memperkuat diskusi tulisan sebelumnya "memaknai arti kata jodoh". Quote tersebut adalah :  "Soulmate itu diciptakan, bukan ditemukan." 

Memaknai Arti Kata Jodoh (3)

Menyambung tulisan sebelumnya yang pertama dan kedua, saya tiba-tiba kepikiran dengan kalimat yang telah diamini oleh banyak orang mengenai jodoh. Katanya, jodoh ibarat sepasang gembok dan kunci. Different but complete each other. Seseorang akan bertemu pasangannya yang klik. Seperti sebuah anak kunci yang bisa masuk ke gembok. Klik secara sempurna.

Entah mengapa, saya sangsi dengan kalimat tersebut. Adakah pasangan yang benar-benar klik secara sempurna? Adakah pasangan yang cocok di tiap detail aspeknya sehingga tidak lagi perlu usaha untuk mengubah diri atau mengubah pasangan agar mencapai kata 'cocok'.

Selasa, 30 Juli 2013

Memaknai Arti kata jodoh (2)

Masih dari bukunya Fahd Djibran "Perjalanan Rasa". Ia menganalogikan jodoh dengan percakapan yang terhubung di telepon genggam. Mari kita nikmati dahulu ceritanya. 

***

Jodoh barangkali semacam percakapan yang terhubung di telepon genggam. Ada panggilan masuk. Ada panggilan keluar. Ada panggilan tak terjawab. Tetapi toh yang terpenting bukan seberapa banyak kita menelpon, ditelpon atau mendapatkan missed call. Perlu niat untuk melakukan sebuah percakapan, disamping perlu pulsa juga waktu yang cukup.

Memaknai arti kata jodoh (1)

Berikut adalah tulisan Fahd Djibran (@fahdisme) dalam bukunya Perjalanan Rasa. Tulisan ini merupakan salah satu cerita favoritku yang membahas tentang jodoh. Ditulis dengan cara unik, dan berhasil menutup permasalahannya dengan sangat ciamik. Tulisan dibawah ini saya edit, untuk mengambil inti-intinya saja. Jika ingin membaca versi lengkap, silahkan membeli bukunya. Recommended :)


***
-- Mutiara
Aku masih sayang kamu, Dit. Aku masih hapal kebiasaan-kebiasaanmu. Aku masih memperhatikanmu duduk bersama teman-temanmu di kantin kampus, memesan jus alpukat atau jus tomat-dengan-jeruk-nipis. kalau sedang sendirian, aku biasa memerhatikan telepon genggamku : Membaca lagi beberapa pesan darimu yang masih kusimpan - atau berharap namamu muncul lagi di layar dan memanggilku dengan lagu cinta kita berdua. Andai waktu bisa diputar, Dit, aku ingin kembali menarik kata-kataku bahwa aku tak ingin menerimamu lagi. Aku ingin memaafkanmu, memulai lagi kisah kita yang baru: Aku ingin kembali dekat, tetapi semuanya sudah terlambat. 

Hai cinta

photo was taken here

Hai cinta, sudah sejauh ini perjalanan kita. 
Banyak sudut telah kita lewati, dan semuanya diam-diam menyimpan jejak kita. Yang kadang kala melambai, meminta untuk dikenang kembali. Mereka seolah tidak tahan untuk menyimpan kisah itu sendiri. Menuntut untuk mengacak-acak memori. 

Senin, 29 Juli 2013

Ramadhan, let's give our best shot

"Tidak ada yang kebetulan di dunia ini" iya kan? Pasti selalu ada hikmah yang bisa diambil dari jam pelajaran di ruang kelas universitas kehidupan ini. Seperti kejadian kemarin sore, saat membuka twitter, saya membaca tweet seorang teman (@fifi_pramudika) yang mengisahkan her best ramadhan. She wrote that her best ramadhan was in 2010. Ia bener-bener nerapin fastabiqulkhairot bersama temen-temen se pondok KKN. Balapan ngaji, dan tarweh ga pernah absen. 

Minggu, 28 Juli 2013

Seni Mendengarkan

Setiap orang pastilah mempunyai kebutuhan untuk didengar. Tidak peduli usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan. Karena saat seseorang merasa didengar dan mendapat tanggapan yang sesuai, ia akan merasa "ada" dan "berarti". Tidak hanya itu, efek positif dari perasaan 'didengar' ternyata cukup luas, yakni meningkatnya perasaan bahwa dirinya berharga, merasa diakui, diterima dan mungkin masih banyak lagi perasaan positif lainnya.

Walau sebenarnya tampak mudah dilakukan, namun ternyata mendengarkan membutuhkan effort yang tidak sedikit. Kita mungkin sering tidak menyadari saat sedang mengobrol dengan teman namun pikiran kita pergi ketempat lain. Lalu tiba-tiba terkaget karena teman kita ini sudah mengakhiri ceritanya dan mengatakan "tanggepin cerita gue tadi dong".

Sabtu, 27 Juli 2013

Menilik anak TK jaman sekarang

Beberapa bulan yang lalu, saya dan teman-teman dari ASA education center berkesempatan melaksanakan sebuah seleksi untuk masuk SD di Jakarta. SD tersebut merupakan sekolah berdesain internasional, yang menurut pandangan saya bisa dikatakan cukup bergengsi walau sebenarnya baru berdiri sekitar 4 atau 5 tahun yang lalu.

Dua hari menghabiskan waktu bersama anak-anak jakarta, sungguh merupakan pengalaman tersendiri. Sepertinya anak-anak usia balita sekarang tampak lebih pandai berceloteh daripada balita beberapa dekade yang lalu. Tidak hanya itu, kemampuan berbahasa asing mereka pun jauh lebih mahir. Padahal mereka tidak mengikuti kursus formal, hanya terbiasa oleh tayangan film, lagu dan (mungkin) bahasa komunikasi dengan orang tuanya. Perlu saya ingatkan sekali lagi, anak-anak yang saya ceritakan disini adalah anak tingkat TK nol besar yang sedang tes untuk masuk SD. Namun, beberapa dari anak tersebut memiliki kemampuan bahasa inggris yang wow dan mampu membuat saya terpana.

Minggu, 21 Juli 2013

Sedikit renungan tentang 'hari esok'

Apakah yang paling pasti dalam hidup ini? Apakah hari esok? Apakah perubahan? Apakah kesempatan? Bukan. Bukan itu semua. Yang pasti dalam hidup ini adalah kematian. Ya. Karena semua yang hidup pasti mati. Walau memang, jika dilihat dari waktu terjadinya maka tidak ada yang bisa memastikan kapan kematian mendatangi kita.

Kita sering mendengar bahwa hidup di dunia hanyalah "mampir" atau "singgah sementara". Jika dilihat kembali, ternyata memang ada sebuah hadits yang meriwayatkan nasihat yang kurang lebih sama yakni : Dari Ibnu Umar ra beliau berkata: Rasulullah saw memgang pundakku kemudian bersabda: “ Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan engkau orang asing atau orang yang lewat di jalan.” (HR Bukhori).

Sabtu, 20 Juli 2013

Pergi



jika hidup memang sebuah perjalanan, 
maka pergi adalah suatu keharusan
pergi untuk melanjutkan kehidupan 
melepaskan dirimu yang awalnya dalam genggaman

Ya, pergi adalah melanjutkan kehidupan lain yang pelan-pelan meniadakan kehadiran seseorang tertentu, yang awalnya ia biasa berada disamping kita. Pergi bukanlah sebuah tindakan ketidakpedulian. Pergi hanyalah tidak lagi menjadi bagian dari peristiwa-peristiwa yang akan dialami dalam kehidupan milik seseorang. Pergi hanyalah berarti mulai memandang bulan yang sama dari balkon yang berbeda. 

Jika hidup memang sebuah perjalanan. Maka hidup harus terus diteruskan karena lingkaran waktu tetap akan terus berputar. Olehkarenanya meski pergi adalah suatu hal berat untuk dilakukan namun tetap harus dijalani. Karena hidup sering kali harus dilanjutkan dengan cara yang tak kita senangi.



Minggu, 14 Juli 2013

Penanaman sifat "jujur" dan "tidak boleh mencontek" semenjak TK



Pendidikan berkarakter saat ini menjadi trending topics bagi dunia pendidikan di Indonesia. Walau masih sering diperdebatkan karena masih belum matangnya konsep, atau masih absurdnya definisi karakter, namun saya tergolong pro dalam program ini. Ijinkan saya untuk bercerita mengenai pengalaman saya sewaktu TK.

Sama seperti rata-rata orang lainnya, saya pertama kali menginjakkan kaki di sekolah formal pada tingkat Taman Kanak-Kanak. Namun, saya termasuk orang yang beruntung karena mendapat kesempatan untuk mengenyam indahnya masa TK di negara tetangga yang notabene tergolong negara maju. Dua tahun bersekolah di negri paman SAM tersebut sungguh merupakan pengalaman yang sangat berkesan bagi saya.

Nyalakan lilin mu untuk negeri kita

"It is better to light a candle than curse the darkness" -- chinese proverb

Peribahasa diatas secara harfiah memiliki arti "Lebih baik menyalakan sebuah lilin daripada mengutuk kegelapan". Lebih baik melakukan sebuah tindakan untuk menyelesaikan masalah daripada hanya mengeluh tentang hal tersebut. Dalam peribahasa ini, diumpamakan bahwa satu lilin adalah sebuah tindakan kecil untuk penyelesaian masalah yang sangat besar. Walau demikian, menyalakan satu lilin tetap dinilai sebagai langkah yang lebih baik daripada hanya sekedar mengeluh atau meratapi masalah.