Halaman

Minggu, 30 Juni 2013

Ilmu Berharga dari Tukang Becak

Sore itu, ibu saya naik sebuah becak dari kantor menuju rumah. Sebenarnya perjalanan dari kantor menuju rumahku ini memiliki jarak yang lumayan jauh (jika naik becak). Walau begitu, ibuku tetap memilih naik becak ketimbang menelpon anaknya dan minta dijemput *malah curhat*. Sort of strory, setelah tawar menawar harga ongkos becaknya, ibuku menaiki becak tersebut.   

Gowes demi gowesan dijalani oleh bapak becak. Tiba-tiba setelah mencapai setengah perjalanan, sang bapak becak berhenti dan mengatakan sesuatu kepada ibu saya. Ia berkata dalam bahasa jawa halus yang kurang lebih artinya adalah :
"Bu, saya mengantar ibu sampai sini saja ya. Ibu silahkan pindah ke becak satu di depan itu ya."  

sontak, ibu saya kaget. : "Lho, kenapa pak? bapak sakit po?"

Pak becak itu menjawab : "mboten, tidak bu, saya hanya ingin berbagi rezeki saja. Pak becak yang di depan sana tampak kasian. Siang-siang begini kok masih diem aja. Biar nanti bapak becak itu yang mengantar ibu  kerumah. dan ibu bayar setengah ongkos becaknya ke bapak itu saja."

Dengan perasaan bingung ibu saya menjawab : "beneran bapak tidak sakit?"

sekali lagi pak becak meyakinkan : "tidak bu, silahkan ya ibu naik becak itu saja. Saya antar kesana ya bu."

lalu ibu saya meng-iyakan permintaan pak becak itu.

____________________________ooooOOOoooo_______________________________________

*speechless

Saya banyak merenung setelah mendengarkan cerita sore dari ibu saya ini. 

Bagaimana bisa seorang tukang becak---yang bayaran ongkosnya hanya 15.000--- masih ingat untuk berbagi rezeki dengan orang lain?

Bagaimana bisa dengan sempitnya persaingan becak saat ini ,bapak tersebut masih ingat untuk merelakan sebagian pendapatannya untuk diberikan kepada "pesaing" atau tukang becak lainnya. 

Bagaimana bisa bapak tersebut merasa "cukup" mendapatkan uang setengah dari harga tawar menawar yang telah ia usahakan , dan begitu saja ia bagi kepada orang lain yang mungkin justru tidak ia kenal??

Sungguh....
ini pelajaran berharga yang saya dapatkan sore ini..
semoga bapak becak tersebut mendapatkan rezeki barokah yang penuh, walau hanya mendapat setengah bayaran yang diusahakannya diawal.


Cheers.

Narastri Utami

1 komentar: