Halaman

Minggu, 16 Maret 2014

Dunia oh dunia...

"orang yang cerdas adalah orang yang sering mengingat kematiannya". Begitulah kata penceramah kultum seusai solat jamaah di rumah sakit beberapa hari yang lalu. Ah, tema kultum yang sedikit menyeramkan untuk didengar saat sedang berada di rumah sakit. Yet, it's true. 

Sebagai orang yang beriman, kita semua pastilah telah sering mendengar bahwa kematian adalah hal yang pasti datang ke hidup seseorang. Dan kehidupan setelah kematian adalah lebih kekal dibanding kehidupan di dunia ini. Urip mung mampir nunut ngombe, nasihat turun temurun dari para tetua Jawa yang telah sering diperdengarkan. Rasulullah pun juga pernah bersabda senada dengan nasihat tadi, yakni "Bagiku dunia tidak lain hanyalah laksana seorang pengembara yang beristirahat di bawah sebatang pohon kemudian beranjak meninggalkannya" (HR Tirmidzi). 



Dunia oh dunia. Seringkali membuat kita terlena. Padahal kesenangan di dunia ini sungguhlah hanya sedikit dibanding kesenangan di akherat kelak. "...Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibandingkan dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan yang sedikit." QS Ar-Ra'd (13):26.

Sepertinya Bapak penceramah kultum tersebut telah berhasil menyihir semua jamaahnya menjadi terdiam. Bukan karena mengantuk tapi lebih karena befikir mendalam. Suasana rumah sakit yang identik dekat dengan kematian, turut mendukung penyerapan kultum ini menjadi lebih dramatis.

Diam-diam dalam hati, aku pun berdoa. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang cerdas. Orang yang senantiasa mengingat kematian dan juga memanfaatkan hidup untuk mencari sebanyak-banyaknya bekal. 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar