Halaman

Rabu, 25 Januari 2017

MEMBERI lebih baik daripada MENYIMPAN

Tulisan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mingguan 
pada matrikulasi di Institut Ibu Profesional cabang Jogja

satu jurusan ilmu yang sedang akan saya tekuni di universitas kehidupan ini adalah...
ilmu memberi... bahasa trendnya saat ini adalah ilmu sedekah. Namun agar kalimat judul tulisan memiliki irama (rhyme) maka saya tetapkan untuk menulis dengan kata MEMBERI. :D.
Memberi lebih baik daripada menyimpan

Sebagai seorang manusia, sudah sangat wajar jika memiliki sifat ingin memiliki dan menyimpan banyak barang. Hal ini simply because banyaknya benda yang dimiliki bisa jadi simbol banyaknya harta. Atau sekedar karena adanya pikiran "mungkin benda ini bisa dipakai lagi besok-besok, jadi mending disimpan aja deh, daripada besok harus beli lagi"
Atau pikiran "ah benda ini penuh K E N A N G A N, harus disimpan baik-baik" 


Dan karena pikiran-pikiran tersebut, tiba-tiba saja dalam kurun waktu beberapa tahun, BUUMMB rumah kita penuh dengan banyak benda. hayooo ngaku siapa yang juga mengalami permasalahan ini?? :D

Ternyata tidak mudah kan, ilmu letting go ini...
Oleh karenanya, ilmu ini memang harus dipelajari. Tidak bisa instan dimiliki oleh seseorang.

alasan terkuat yang mendorong untuk mempelajari ilmu MEMBERI lebih baik daripada MENYIMPAN adalah....
karena Allah menjanjikan balasan yang buanyak bagi orang yang memberikan sebagian hartanya kepada orang lain.

contoh kasus, apabila kita memiliki satu benda yang sudah tidak terpakai lagi, let say benda itu adalah tas. Kita dilema nih, tas itu mau kita simpan saja atau mau kita beri ke orang lain sebagai sedekah.

Bayangkan, pilihan pertama adalah yang kita ambil, yakni menyimpan tas. Tas ini akan hanya menjadi sebuah benda diam, yang tidak menghasilkan manfaat, selain hanya menentramkan hati sementara sebagai bentuk kepuasan bahwa kita memiliki tas banyak.
Namun jika kita mengambil keputusan untuk MEMBERIKAN tas tersebut kepada orang lain, kita mendapatkan manfaat aliran pahala setiap orang tersebut memakai tas milik kita.

dan bayangkan kalau semua benda yang sudah tidak terlalu terpakai dirumah kita ini kita berikan kepada orang lain, pasti aliran pahala yang datang itu begitu deraaass.....

lalu bagaimana nih strategi yang harus ditempuh untuk menuntut ilmu ini....
1. Lebih sering membaca buku / artikel mengenai keutamaan sedekah.
2. Lebih sering praktek! agar urat memberi ini menjadi lebih lentur dan tidak kaku.
3. Yakini bahwa menyimpan buwanyak benda itu belum tentu akan berguna dimasa mendatang
4. Bayangkan dengan secara visual yang jelas apabila rumah kita dipenuhi oleh benda-benda yang sebenarnya tidak terlalu terpakai... bayangkan benda-benda tidak rapi yang menumpuk di gudang, bayangkan benda-benda itu membuat sesak penglihatan dan sesak di dada.... bayangkan sampai membuat rasa tidak nyaman pada tubuh, sehingga kita segera ingin membagikan benda-benda tersebut ke orang lain yang membutuhkan.

Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang perlu diperbaiki dalam proses mencari ilmu ini?
Adab terhadap diri sendiri yang perlu diperbaiki adalah
-merasa sudah cukup banyak memberi ke orang lain, sehingga tidak perlu repot-repot untuk memberi lagi. Karena sesungguhnya, walaupun kita sudah beramal, kita masih belum tau apakah amalan tersebut diterima atau tidak. So, semakin banyak kita memberi , artinya semakin banyak kesempatan untuk memiliki amal yang diterima.
-bergegas dalam praktek ilmu. Gunakan selalu awal kesempatan untuk melenturkan urat syarat memberi kepada orang lain. Makin sering praktek, insyaAllah makin melatih ikhlas pula untuk tidak berkeinginan menyimpan banyak benda dirumah.


Adab terhadap sumber ilmu, yakni buku
-lebih menyayangi bukunya, tidak ditaruh sembarang sampai-sampai kehilangan jejak dan kelupaan menaruh bukunya dimana.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar