Halaman

Minggu, 26 Januari 2014

Review Buku : Kerja cerdas, dong! (part 2)

melanjutkan tulisan sebelumnya Review Buku : Kerja cerdas, dong! (part 1), masih terdapat tiga orang sukses lagi yang belum sempat terbahas, yakni
1. Dahlan Iskan
2. Jokowi
3. Ahok



Dahlan Iskan. Ia merupakan sosok terpandang dan menyenangkan. Berasal dari keluarga miskin di Jawa Timur. Ia pernah menyambi bekerja sebagai pengembala kambing dan menjadi kuli nyeset tebu. Dikabarkan bahwa ia sangat miskin sehingga seringkali menggunakan sarung untuk dililitkan diperut supaya lupa akan rasa lapar yang sedang dialaminya. Karir Dahlan Iskan berasal dari kemampuannya menulis. Semasa kuliah ia sering menyambi menjadi reporter koran lokal. Titik tolaknya adalah sewaktu ia menullis tentang musibah tenggelamnya kapal Tampomas. Ia menulis dengan sepenuh hati dan berhasil masuk ke headline News Tempo. Tak disangka hasilnya sangat luar biasa. Banyak yang menyukai gaya tulisan Dahlan iskan. Hal inilah yang membuat pimpinan Tempo mengangkat Dahlan sebagai Kepala Biro Tempo Jatim. Tempat karirnya sempat pindah ke Jawa Pos. Dan disinilah kiprah Dahlan Iskan mulai terdengar. Ia banyak sekali melakukan perubahan pada Jawa Pos. Awalnya Jawa pos merupakan surat kabar yang hampir mati dengan oplah 6.000 eksemplar, dan dalam waktu lima tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Hingga sampai tahun ini 2014, Dahlan Iskan terkenal sebagai pelaku perubahan. Selaku menteri BUMN, ia telah membantu beberapa BUMN untuk melakukan perubahan. Seperti PT KAI, Garuda Indonesia, PLN,dan masih banyak lagi. Wajar saja ia akhirnya mendapatkan penghargaan dari Charta Polika Award III dalam kategori sebagai pimpinan kementrian paling berpengaruh selama tahun 2011. 

Jokowi. "Sesulit apapun kita memulai usaha, kita harus berani bertahan dan menyelesaikannya sampai sukses. Dalam mencapai tujuan yang lebih besar kita sering melupakan satu hal yang sangat vital yaitu konsistensi. Kerja keras tanpa didukung dengan konsistensi akan selalu putus di tengah jalan dan tidak menghasilkan apa-apa atau bahkan merugi waktu dan materi". Ia merupakan anak sederhana yang tinggal di bantaran kali, tergolong kumuh di solo. Hidup prihatin membawanya pada situasi disiplin. Ia terbiasa bekerja keras semenjak SD hingga kuliah agar mampu membayar biaya pendidikannya. Sebelum menjadi politisi seperti saat ini, yakni orang nomer satu di Jakarta, Ia mengawali kisah suksesnya semasa lepas kuliah di fakultas kehutanan UGM. Ia bekerja sebagai tukang gergaji kayu namun sebagai orang yang telah faham betul seluk beluk perkayuan. ia melihat industri kayu berkembang pesat dan akhirnya ia nekat untuk membangun bisnis meubel. Dari sinilah kekayaan Jokowi mulai terbangun. Ia berhasil membesarkan bisnis meubelnya hingga  mengekspor mebel puluhan kontainer ke Eropa. Setelah sukses di dunia bisnis, ia akhirnya terjun ke dunia politik sebagai rasa cintanya kepada bangsa Indonesia. Ia terkenal sebagai pemimpin yang sangat merakyat dan manusiawi. 

Ahok. Hampir sama dengan beberapa kisah sebelumnya. Sebelum memasuki dunia politik, ia telah berkecimpung di dunia bisnis. Namun kisah suksesnya sepertinya memang berada di dunia politik. Sebelum menjadi wakil gubernur Jakarta, ia pernah mengemban amanat sebagai anggota DPR periode 2009-2014 namun mengundurkan diri pada tahun 2012. Sebelumnya juga ia pernah menjabat sebagai bupati Belitung tahun 2005-2006 dan juga mengundurkan diri sebelum masa jabatan selesai karena maju untuk menjadi Gubernur, walau akhirnya gagal. Selama menjadi wakil gubernur, ahok menunjukkan banyak sekali ide perubahan. Sevisi dengan Jokowi, ia merupakan pemimpin yang menyejahterakan rakyat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar