Halaman

Selasa, 07 Mei 2013

Leadership is about character!

Beberapa hari yang lalu, teman-teman saya ditawari untuk mengisi sesi ice breaking oleh sebuah perusahaan terkenal di Indonesia. Perusahaan tersebut mengadakan training tiga hari di Jogja untuk level direksi dan manajer.
Perlu diketahui bahwa perusahaan ini adalah perusahaan multinasional, sehingga kebanyakan jajaran direksinya adalah ekspatriat. 

Ada banyak hal menarik yang kami perhatikan dari penyelenggaran event ini. Salah satunya adalah sikap dari para panitia penyelenggara. Panitia penyelenggara training merupakan divisi HRD langsung dari perusahaan tersebut. Sehingga, terlihat sekali kecemasan karena yang dihadapi adalah atasan tertinggi mereka. 

Sikap mereka dalam mengistimewakan atasan tertinggi sungguh membuat kami sedikit termangu. Contohnya, dalam training ini peserta training menggunakan kursi yang berbeda, tergantung posisi jabatannya. Para direksi yang notabene merupakan jabatan tertinggi akan duduk di sofa-sofa yang sebenarnya terlalu lebar jika hanya diduduki oleh satu orang. Sementara para manajer akan duduk di kursi biasa yang berada di barisan belakangnya. 

Tidak hanya itu, sebelum teman-teman saya hendak mengisi sesi ice breaking (yakni sesi untuk mencairkan suasana), para panitia penyelenggara memberikan banyak wejangan. Mereka meminta agar teman saya itu tidak melakukan hal-hal konyol, seperti tepuk tangan, pijet-pijetan, atau meminta para direksi berdiri. Kalau misalnya meminta para manajer berdiri, tidak apa-apa, asal jangan meminta para direksi melakukan hal yang sama. 


Sesampainya teman-teman saya dikantor, kami ribut sekali membahas sikap para panitia tersebut. Ada yang nyeletuk "lebay tuh", ada yang nyeletuk "mungkin mereka ingin perfect dihadapan atasan". Namun ada satu celetukan yang tiba-tiba membuat kami semua terdiam. Teman saya itu nyeletuk "Mereka salah mengartikan kata leader". Hmm terdiam, kami menantikan penjelasan berikutnya. "Leader itu bukanlah posisi, namun karakter".

Ah! itu adalah kalimat simple bin sederhana yang sering terlupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar