Halaman

Sabtu, 04 Mei 2013

(just) Keep Moving Foward

"Ah, seharusnya aku tidak mengambil keputusan ini"

"Seharusnya kemarin aku tidak bertemu dengannya"

"Semestinya aku tidak mengabaikan peringatan itu"




*fiuh.. 
Jika saja perjalanan hidup dapat kita "save" seperti saat bermain game, lalu apabila ada kesalahan kita dapat "exit" lalu mengulang lagi dari part yang telah kita save tersebut.
Yap, seandainya, seandainya, seandainya. Namun sayang, apa yang telah terjadi di masa lalu tak ada satupun yang dapat diubah. Segala keputusan telah di freeze dan kita tak memiliki kekuatan untuk dapat menggesernya meski 1 jengkal. Jalan hidup tak dapat diluruskan dengan kata "seharusnya dan semestinya".


Hei! Pernahkah terpikirkan olehmu, kenapa kita kalau jalan lebih nyaman ke depan? hmm sebenarnya bisa sih kalau kita mau jalan mundur ke belakang, tapi apakah bisa selamanya begitu? tentu saja tidak. Dan itu melelahkan!  Coba deh lihat hewan yang bernama bekicot. Bekicot itu berjalan sangat lamban, namun ternyata ia tidak pernah dalam hidupnya untuk berjalan mundur. Ia selalu berjalan maju ke depan. Well, sepertinya manusia juga memang di desain untuk berjalan ke arah depan. 

Ibarat bermain labirin. Ada aturan yang mengatakan orang di dalam labirin tidak boleh berjalan mundur melewati jalan yang sama. Dia tidak dapat keluar dari pintu yg sama sewaktu dia masuk. Orang tersebut harus keluar melewati pintu yg lain. Walapun susah dan berliku-liku, tapi semua itu harus dijalani. Seperti itu pula hidup ini. Kita tidak akan pernah dapat mengulangi masa lalu. Sekuat apa pun keinginan kita untuk kembali. Kita harus mencari jalan lain dan keluar melalui pintu yang lain.

hmm kalau direnungkan lebih dalam. Ada untungnya juga kita ditakdirkan berjalan ke depan. Karena dengan berjalan ke depan, kita bisa menemukan belokan baru, suasana baru, cerita baru, pertemuan baru, dan (mungkin) kisah baru.  =)

Cheers!

Narastri Utami


Tidak ada komentar:

Posting Komentar