Halaman

Minggu, 11 Agustus 2013

"Ilmu-mu digunakan untuk apa?"

here
Never Ending Learning! Tidak ada kata berhenti untuk belajar. Slogan ini telah sering terdengar di telinga kita. Ajakan yang sangat baik untuk mengingatkan kita agar tidak pernah berhenti belajar walaupun telah lama meninggalkan bangku sekolah. Kata-kata ini mengingatkan kita untuk tetap belajar dimanapun dan di berbagai situasi apa pun. Kata belajar tidak lagi terbatasi oleh tempat (sekola) dan waktu (usia pelajar). Sangat positif! Kata-kata ini sepertinya membantu banyak orang untuk terdorong senantiasa mencari ilmu, secara terus-menerus.

Ya! mencari ilmu terus menerus merupakan hal yang sangat baik. Agama kita pun telah menjanjikan beberapa reward bagi orang-orang yang berilmu. Seperti dinaikkan beberapa derajat, dan lainnya. Hal ini tentu saja menambah semangat tiap orang untuk menuntut ilmu.
Ditambah pula dukungan oleh pemerintah dan juga persaingan sosial, seolah-olah semakin menyadarkan kita untuk selalu berlomba-lomba dalam mencari ilmu. Persaingan untuk masuk ke sekolah favorit telah dimulai dari jenjang paling rendah yakni Taman Kanak-kanak sampai ke perguruan tinggi.

Kita telah dididik untuk mencari ilmu dengan semangat. Bahkan banyak keluarga yang rela mengeluarkan koceknya lebih dalam agar dapat menuntut ilmu di tempat terbaik, atau bahkan di luar negri. "Ilmu itu Investasi", kata mereka. Sungguh, saya bahagia dan selalu salut dengan orang-orang yang mempunyai semangat belajar tinggi. Menempuh pendidikan dari TK-SD-SMP-SMA-S1, dan mungkin dilanjut sampai ke pasca sarjana.

Ah! Alangkah sempurnanya lagi apabila kita tahu satu hal yang sering kita lupakan mengenai kewajiban kita menuntut ilmu. Ada satu hal yang juga perlu diingat. Satu hal yang sebenarnya selama ini sering kita lupakan karena terlalu sibuk mencari ilmu. Esok, saat di akherat kelak, kita bukan akan ditanya mengenai "sekolah mana yang berhasil kau masuki?" bukan juga "sampai jenjang apa kamu berhasil sekolah di dunia kemarin?" ataupun bukan juga pertanyaan "seberapa banyak pengetahuan yang telah kamu raih di dunia?" Pertanyaan yang akan kita dapati di hari akhir kelak bukanlah pertanyaan sejenis itu, melainkan pertanyaan : "Untuk apa ilmu mu kau pergunakan?"

Disini, kita perlu mengingat bahwa harus ada outcome yang jelas dan pertanggungjawaban atas ilmu yang kita cari secara terus menerus. Semua orang yang akan mati, pasti kelak mendapatkan pertanyaan itu. Tidak peduli apakah orang tersebut pernah bersekolah atau tidak, tidak peduli juga apakah ia seorang ibu rumah tangga atau kah profesor. Semua dari kita pasti akan diberi pertanyaan serupa. Maka oleh karenanya, selain kita sibuk mencari ilmu terus menerus di dunia ini, janganlah lupa untuk memanfaatkannya demi kebaikan atau (mungkin juga) membagikan ke banyak orang. Jangan lupa untuk fokus pada outcome perilaku kita dalam menggunakan ilmu. Karena kelak pertanyaan yang akan kita dapatkan adalah : "Untuk apa ilmu mu kau pergunakan?"



***

Narastri Utami

4 komentar:

  1. pertanyaan yang cukup sulit dijawab, tapi lumayan sering ditanya orang: "habis lulus mau kerja di mana?" *sigh* :-|

    BalasHapus
    Balasan
    1. aah, iyaa iyaa benar sekali.
      terus nanti setelah kerja bakal ditanya : "udah kerja, terus mau nikah kapan?" *aah siklus pertanyaan itu sungguh...... :p

      Hapus
  2. Narastri Utami Mungkin Pengalaman Mbak Sendiri

    BalasHapus