Halaman

Rabu, 18 Desember 2013

Review Buku : Hidup Berawal Dari Mimpi

Judul : Hidup berawal dari Mimpi
Penulis : Fahd Djibran, Bondan Prakoso dan Fade2Black
Penerbit : Kurnia Publishing

 
Lagi, karya Fahd Djibran telah menyihir pembacanya melalui buku yang termasuk best seller ini. Fahd Djibran menyajikan cerita-cerita pendek  yang penuh makna. Bagi pecinta karya fiksi yang haus dengan makna tersirat, buku ini akan mengobati dahagamu. Oya, sebelumnya saya ingin mengatakan bahwa ini BUKAN buku self-help atau motivasi. Ini adalah buku fiksi namun mempunyai daya dorong yang sama kuatnya dengan buku-buku self help diluaran =D .

Katanya sih buku ini dinamakan buku fiksi musikal. Fahd menganjuran untuk membaca bukunya sembari menikmati lagu Bondan Prakoso agar mendapatkan sensasi yang berbeda. Membantu kita berimajinasi dan mendapatkan pengalaman dari makna lagu yang ada. Daaaan, setelah membaca buku ini, saya jadi sadar bahwa Bondan & Fade2Black tuh ternyata bukan sembarang band musik. Mereka adalah band yang menghasilkan lirik-lirik lagu yang memiliki power. Bukan sekedar lirik cengeng yang mengikuti trend, namun mereka menghasilkan lirik-lirik yang kuat, yang memilliki pesan kepada pendengarnya. 

Di buku ini, terdapat 12 cerita pendek dan di masing-masing cerita juga terdapat satu lagu karya Bondan & Fade2Black. Karya Fahd Djibran satu ini tetap menunjukkan kualitasnya sebagai penulis yang menyajikan makna-makna dalam tentang hidup. Nah sepertinya kali ini Fahd lebih berfokus pada cerita yang menunjukkan tentang hubungan sosial manusia, yakni cerita bernuansa persahabatan, keluarga, orang tua, dan juga tentang pasangan. Tidak ada tema favorit seperti buku-buku Fahd sebelumnya yakni mengenai TUHAN dan setan. =D. 

Yang saya amati di buku ini adalah kemampuan Fahd yang meningkat tajam dalam membawa emosi pembacanya. Hampir dari setengah dari total judul cerpen di buku ini berhasil membuat basah mata dan pipi. Salah satu cerpen favorit adalah berjudul Sang Juara. Ia bercerita tentang perjuangan seorang lelaki tua yang berprofesi sebagai penjual pisang. Mencari rezeki demi dua anak dan satu istrinya. 
Hidup memang tak melulu soal kebahagiaan. Kadang-kadang kita lupa, bahwa saat-saat kita merasa kalah dan kecewa sesungguhnya merupakan saat-saat terkuat kita.
namun yakinlah bahwa :
Hidup selalu indah pada waktunya. Dan Tuhan tak pernah tertidur untuk melupakan mereka yang perccaya pada takdirnya. Tak pernah ada nestapa yang berkesudahan. Hidup selalu punya caranya sendiri untuk melubangi kebuntuan.

Ah, two thumbs up untuk Fahd Djibran. Dan two thumbs up juga buat Bondan & Fade2Black. Ternyata karya sastra dan musik memang bukan dua kutub magnet yang tolak menolak dan berjauhan. Mereka ternyata bisa melebur dalam satu karya yang fantastis. Recommended buku ini! 4 bintang dari skala 5 deh!! :)


Cheers!

Narastri Utami



Tidak ada komentar:

Posting Komentar