Halaman

Kamis, 17 Oktober 2013

Lesson Learned from "Manusia Setengah Salmon" movie

Siang itu, saya sengaja menjebakkan diri ditengah gerombolan anak SMP dan SMA. Ikut dalam suasana euforia mereka menonton film yang dibintangi artis favorit para remaja : Raditya Dika. Selebtweet yang memiliki followers 5 juta, melebihi follower akun presiden indonesia.

Filmnya lucu. Yaa, lumayanlah buat menghibur di tengah-tengah deadline tugas kuliah dan kerjaan. And surprisingly, film itu tidak hanya lucu, namun juga 'ber-isi'. Beda dengan film-film sebelumnya, yang memang cuma sebagai film hiburan untuk tertawa saja.


Ada satu pesan moral yang benar-benar pas untuk para remaja di film ini. Yaitu, mengenai value tentang menghargai waktu bersama orang tua. Seorang remaja -- menurut teori perkembangan psikologi -- merupakan masa-masa pencarian jati diri. Mereka lebih suka menghabiskan waktu diluar rumah bersama teman sebaya. Perkataan teman atau sahabatnya akan lebih dipercaya dibanding perkataan orang tua. Permintaan dari sahabatnya terlihat lebih penting untuk dituruti ketimbang permintaan dari kedua orangtuanya. Hang out bersama teman selalu terasa 'kurang lama' sedangkan mengobrol dengan orang tua sering terasa 'terlalu lama'.

We are so busy growing up, we often forget that our parents are also growing old. Ya. Kita sebagai anak, sering terlalu sibuk dengan diri sendiri. Terlalu fokus mengejar mimpi-mimpi sendiri. Sampai-sampai lupa dengan orang tua. Berbagai alasan kita gunakan sebagai pembenaran untuk perilaku kita. "Ya, ini kan memang waktuku untuk bermain sama temen, ini kan demi meluaskan pergaulan, ini kan demi menambah skill hidup, ini kan demi mengembangkan diriku, ini kan demi mencari uang jajan tambahan, dll, dll." Alasan demi alasan kita berikan ke orang tua agar kita bisa diberi kebebasan untuk sering-sering keluar rumah. Kita lupa, bahwa mungkin setiap harinya orang tua kita selalu menantikan kita untuk pulang lebih cepat  untuk mengobrol lebih lama dengan mereka. Kita terlalu  sibuk bertumbuh dewasa, kita lupa bahwa orang tua kita juga menua (bertumbuh tua).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar