Halaman

Minggu, 16 Februari 2014

Nasihat untuk Nyra...


kau tahu?
ada sebuah ikatan simpul mati, yang banyak orang ingin merasakannya.
sebuah simpul yang mengikat dua jiwa.

Nyra, tampaknya topik pernikahan telah menjadi isu yang paling hangat di kalangan usiamu saat ini, ya? Ah, sudahlah, tak perlu mengelak seperti itu. Mungkin memang sudah waktunya. Apakah kamu telah mendapatkan undangan yang ditujukan langsung atas namamu? Jika label nama di undangan itu tertera namamu dan bukan lagi nama orang tuamu, itu artinya memang ini sudah waktunya.

Walau begitu Nyra, tak perlu lah kau gelisah. Jika pria itu belum jua datang. Tak perlu kau tundukkan kepala karena malu. Pernikahan bukanlah adu balap. Ia merupakan ikatan suci yang perlu kesiapan sepenuh jiwa. Mitsaqon Ghalidzha katanya. Perjanjian yang teguh. Perjanjian yang kuat. Jenis perjanjian yang disebutkan oleh Rajanya Manusia dalam kitabNya. Bukan janji yang bisa kau sebutkan sembarangan dan bisa berubah ubah seperti mood mu saat ini.

Olehkarenanya Nyra, persiapkanlah dirimu sedini mungkin. Sediiiiiniiiiii mungkin. Pernah ku bertanya pada seorang ibu,baiknya sejak kapan sih kita mempersiapkan diri untuk bab ini. Lalu ibu itu menjawab "saya mulai mendoakan anak-anak saya agar mendapatkan jodoh terbaik dimulai persis saat anak-anak saya memasuki masa baligh dan saya mendoakannya setiap hari". Dan tahukah kau Nyra, semua dari anak ibu itu mendapatkan jodoh yang soleh serta sukses. Salah satu yang kukenal adalah seorang pria, ia dosen di salah satu universitas negri yang mengelola usaha mini market dan bimbingan umroh di kota ini. Percayalah Nyra, ini kisah nyata.

Camkan Nyra, persiapkanlah dirimu melalui usaha konkret dan juga doa yang berkesinambungan. Tuhannya manusia tidak akan menyia-nyiakan hambaNya. Oh ya, satu hal yang paling perlu kau ingat dan lakukan berulang-ulang adalah "luruskan niatmu". Sungguh, niat dalam hati ini bisa dengan mudahnya berubah. Maka pastikanlah terus bahwa kau meniatkan semua ini untuk ibadah. 

Maka, jika pria beruntung itu telah datang, kau dapat menyambutnya dengan kondisi dirimu yang juga telah matang. Katakanlah padanya agar ia mau dengan hormat menghadap ayahmu, memintamu. Ah, Nyra... Saat ayahmu telah menyetujui dan yakin bahwa pria tersebut tidak akan menyakiti buah hatinya, maka perjalananmu untuk merasakan ikatan indah itu akan segera dimulai.

Lalu kau bisa berbisik dalam hati "i'm getting married" dengan penuh haru dan suka cita.



*****

Narastri Utami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar