Halaman

Senin, 20 Juni 2011

semua “memang” tak sama

"Semua tak sama .. tak pernah sama
Apa yang kusentuh apa yang kukecup
Sehangat pelukmu .. selembut belaimu
Tak ada satupun yang mampu menjadi sepertimu"
Lagu PADI- semua tak sama- ini tiba-tiba terdengar sayup-sayup pelan di dalam kepalaku. semakin lama semakin keras..
"Apalah arti hidupku ini memapahku dalam ketiadaan
Segalanya luruh lemah tak bertumpu
Hanya bersandar pada dirimu
Ku tak bisa, sungguh tak bisa
mengganti dirimu dengan dirinya…"

“ku tak bisa, sungguh tak bisa,,mengganti dirimu dengan dirinya….” eemmmm,,,aku tersenyum kecil saat mencapai lirik ini… teringat pada perdebatan bodoh beberapa menit yang lalu. Yups, perdebatan bodoh antara cewek-cewek yang masih belum bisa melupakan “kesempurnaan dari their first love
perdebatan ini diawali dengan curhatan salah seorang teman,yang mengatakan – intinya – kenapa dia belum bisa menemukan cowok yg sesempurna ky’ pacar pertamanya. walau kejadian itu dah lewat beberapa tahun, dan telah melewati beberapa cowok lainnya, tapi tetap saja, foto yg terpajang di kamar kos adalah foto ia bersama pacar pertamanya.

Masih dalam ketidakmengertian, kami mencoba membahas dan mengkritisi satu persatu pria yang telah mendekati dan (mencoba) memasuki hidup temanku itu. Sebenarnya, pria-pria yang telah berusaha itu memiliki kualifikasi yang bagus. Orang-orang yang keren. Namun, tetap saja temanku bisa menemukan kekurangan dari pria2 tsb dan mengatakan satu jurus mematikan yaitu
“mereka ga ky’ si X (pacar pertamanya)”

wow, jurus itu benar-benar mematikan. Hanya dengan mengeluarkan jurus tersebut, semua cowok di dunia ini bakal kalah. Ya iyalah kalah,,,,lah wong itu kan hukum alam yang mutlak. kita semua juga tahu klo di dunia ini ga da manusia yang sama. Orang yang kembar pun, pasti mempunyai perbedaan , kan?
Ternyata, jurus itulah yang membuat dia belum mendapatkan pendamping lagi.. jurus “membandingkan”. ehm bahaya juga ya, klo kita mempunyai kebiasaan membandingkan orang seperti itu. Tidak hanya dalam hal pacar saja, tapi dalam beberapa hal lainnya juga. 

So, kyknya pelajaran yang bisa dipetik dari kisah ini adalah,
(1) ikhlaskan lah masa lalu, klo kita dah ikhlas, kita bisa melihat masa lalu itu sebagai pembelajaran yg netral. Klo blm ikhlas, kita biasanya masih SILAU dgn masa lalu, masih menganggap masa lalu itu terlalu indah atau mungkin terlalu jelek.
(2) rajin2lah bersyukur, nah ini adalah cara mematahkan jurus mematikan tadi. Kalo kita dah bisa bersyukur, ga bkal deh kita inget untuk menyesalkan dan membandingka keadaan skrg dengan masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar