Halaman

Selasa, 09 Januari 2018

Mapro Psikologi Pendidikan, belajar apa aja sih?

Masih adakah yang galau dalam memilih jurusan kuliah di tingkat S2 ? Kalau iya, kamu tidak sendiri. 😂.  Entah ini fenomena apa, tapi di kenyataan, banyak lulusan S1 Psikologi yang galau memilih jurusan yang ingin ditempuh di tingkat S2 nya. Padahal, lulusan S1 psikologi itu udah memiliki kapasitas untuk membantu adik-adik SMA yang juga bingung dalam memilih jurusan kuliah. But, when it comes to themselves, teori pemilihan jurusan seolah tidak berlaku untuk diri sendiri. 😏

oke, mari kita ulas sedikit tentang Magister Profesi (yang selanjutnya disingkat Mapro) Psikologi. Ia memiliki tiga jurusan sejauh ini di Indonesia. yakni, Mapro Industri Organisasi, Mapro Klinis dan Mapro Pendidikan. Tulisan ini akan membahas khusus Mapro Pendidikan , yang sering disingkat dengan Maprodik. Kalau ada yang ingin request tulisan ttg Mapro PIO dan Klinis, boleh tulis di kolom comment ya 😇

Banyak yang bertanya-tanya, sesungguhnya Maprodik itu belajar apa sih ? Apakah belajar tentang KURIKULUM pendidikan? apakah belajar tentang cara mengajar? apakah belajar cara mendesain sekolah yang keren? Cara mendesain pelatihan yang efektif? Belajar tentang gaya pengasuhan dalam sebuah keluarga? keluarga kita... iya kita.... aku dan kamu.... 😂

Karena menyandang kata PENDIDIKAN, menjadikan jurusan ini seolah-olah akan belajar hal yang luuuaaaass sekali. Seolah-olah akan belajar all about pendidikan. But unfortunately, di Indonesia, kurikulum maprodik yang kita miliki belum mengajarkan hal-hal seluas itu. 

Kalau di luar negeri, nama jurusan yang mirip dengan kurikulum maprodik itu adalah School Psychologist. Nah sekarang kebayang ya, dari nama School Psychologist, udah bisa membayangkan materi dan skill skill apa yang akan dipelajar di mapro pendidikan. Yups, di maprodik kita akan lebih belajar mengenai pendidikan khususnya di sekolah. Mulai dari TK - SD - SMP - SMA - PT. Akan mengupas abis mengenai tantangan apa yang bakal terjadi sebagai seorang psikolog di sekolah. Misalnya di tingkat TK, biasanya akan menghadapi kasus-kasus ADHD dan juga belajar cara intervensi ataup penanganannya. 

Namun tenang, tidak semuanya belajar tentang kasus-kasus disorder kok. Ada beberapa materi juga yang ringan dan positif seperti mendesain pelatihan atau training. Oya meskipun memang sebagian besar membahas kasus, kita tetap akan mendapat ilmu serta pengatahuan cara-cara belajar yang efektif dan benar. Misalnya dari belajar kasus gaya asuh yang salah, kita akan tau gaya asuh yang seharusnya dan benar. 

Lalu pertanyaan yang sering muncul selanjutnya adalah, apakah lulusan maprodik harus bekerja di instansi pendidikan atau di sekolah? jawabannya TENTU TIDAK. Lulusan maprodik juga bisa kerja di perusahaan kok. bisa kerja di kemenkunham (ada teman saya yang keterima di situ) dan di berbagai tempat lainnya. so, jangan pesimis soal masa depan. Rejeki mah udah ada yang ngatur kan ya? hihihihi

Punya pertanyaan dan pendapat lain? 
feel free to email me or leave a comment

Salam

Narastri Utami







Tidak ada komentar:

Posting Komentar